Dukung Swasembada Pangan, DPR Usulkan Dana CSR Pupuk Indonesia untuk Mobile Unit Tester Lahan
- account_circle Azkatia
- calendar_month Sel, 12 Agu 2025

Anggota Komisi IV DPR, Firman Soebagyo. (Foto: Dok/Ist).
Lens IDN, Jakarta – Komisi IV DPR RI mendorong agar alokasi dana Corporate Social Responsibility (CSR) dari industri pupuk, khususnya PT Pupuk Indonesia, digunakan untuk pengadaan mobile unit tester lahan. Langkah ini dinilai strategis dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas penggunaan pupuk di sektor pertanian nasional.
Usulan tersebut disampaikan Anggota Komisi IV DPR, Firman Soebagyo, saat kunjungan reses Komisi IV ke Pabrik Pupuk Kaltim di Bontang, Kalimantan Timur. Politikus senior Partai Golkar itu menilai, keberadaan mobile unit tester dapat memberikan manfaat besar bagi petani, mulai dari penghematan biaya hingga peningkatan produktivitas lahan.
“Penggunaan mobile unit tester memungkinkan petani mengetahui dosis pupuk yang tepat sesuai kebutuhan tanaman. Dengan dosis yang akurat, efisiensi penggunaan pupuk dapat tercapai, biaya produksi berkurang, dan hasil panen meningkat,” ujar Firman, Selasa (12/8/2025).
Efisiensi dan Dampak Lingkungan
Firman menjelaskan, selain menghemat biaya, penerapan mobile unit tester juga berpotensi menekan dampak negatif terhadap lingkungan. Penggunaan pupuk yang berlebihan selama ini sering memicu pencemaran air dan tanah, sehingga penerapan teknologi ini diharapkan mampu mengurangi risiko tersebut.
Menurutnya, pengelolaan pupuk yang lebih efisien akan berkontribusi langsung pada target swasembada pangan nasional. “Aplikasi pupuk yang terukur dapat meningkatkan produktivitas tanaman, yang pada akhirnya mendukung pencapaian swasembada pangan,” jelasnya.
Langkah Strategis Pemerintah
Dalam upaya mewujudkan swasembada pangan, pemerintah telah meningkatkan ketersediaan pupuk subsidi dari 4,5 juta ton menjadi 9,5 juta ton. PT Pupuk Indonesia juga menerapkan sistem distribusi langsung ke kelompok tani atau pengecer, guna mengurangi hambatan birokrasi.
Selain itu, perusahaan pupuk pelat merah tersebut telah memanfaatkan teknologi Industri 4.0 untuk meningkatkan efisiensi operasional dan memastikan distribusi pupuk lebih tepat sasaran.
Perlu Analisis Biaya dan Manfaat
Meski demikian, Firman menekankan pentingnya kajian mendalam sebelum merealisasikan pengadaan mobile unit tester. Analisis biaya dan manfaat perlu dilakukan untuk memastikan efektivitas program ini bagi petani dan keberlanjutan produksi pangan.
“Alat tester lahan atau tanah ini akan menjamin dosis penggunaan pupuk agar lebih efektif, efisien, dan produktif. Dengan dosis serta jenis pupuk yang sesuai, produksi pertanian dapat meningkat signifikan,” tegas legislator dapil Jawa Tengah III tersebut.
Pengadaan mobile unit tester lahan diharapkan menjadi salah satu terobosan dalam manajemen pupuk nasional, yang tidak hanya meningkatkan produktivitas pertanian tetapi juga memperkuat ketahanan pangan Indonesia.
- Penulis: Azkatia