Diaspora Indonesia Tegaskan Dukungan Penuh untuk Kemerdekaan Palestina di Panggung Internasional
- account_circle Azkatia
- calendar_month Jum, 15 Agu 2025

Diaspora Indonesia terus menggaungkan perjuangan rakyat Palestina melalui diplomasi, advokasi, dan kerja sama internasional. (Foto: Dok/Ist).
Lens IDN, Jakarta – Dukungan terhadap kemerdekaan Palestina tidak hanya datang dari pemerintah dan masyarakat di Tanah Air, tetapi juga dari warga negara Indonesia yang tinggal di berbagai belahan dunia. Diaspora Indonesia terus menggaungkan perjuangan rakyat Palestina melalui diplomasi, advokasi, dan kerja sama internasional.
Komitmen tersebut kembali ditegaskan dalam acara virtual talk show bertajuk “Konstelasi Konflik Timur Tengah: Solusi Perdamaian dan Peranan Indonesia” yang diselenggarakan Ikatan Keluarga Alumni Madrasah Aliyah Program Keagamaan (IKA-MAPK) pada Kamis (14/8/2025). Kegiatan ini menghadirkan sejumlah narasumber yang merupakan alumni MAPK dari berbagai daerah dan kini berkiprah di luar negeri.
Guru Besar di California University Riverside, Muhammad Ali, mengungkapkan bahwa pemerintah Indonesia di Amerika Serikat konsisten memperjuangkan kemerdekaan Palestina. Menurutnya, situasi politik global tidak menghambat peran para akademisi dan diaspora Indonesia untuk terus bersuara.
“Dukungan terhadap Palestina bisa terus diperkuat melalui jejaring diplomasi, advokasi berbasis hak asasi manusia, dan dialog lintas komunitas yang memanfaatkan kebebasan berekspresi di Amerika,” ujar alumnus MAPK Ciamis, Jawa Barat.
Senada dengan itu, Atase Pendidikan dan Kebudayaan RI di Riyadh, Irfan Helmy, menyoroti peran strategis Arab Saudi di kawasan Timur Tengah. Ia menyebut negara tersebut secara tegas mendukung Palestina dan mengecam pendudukan penuh Gaza oleh Israel. “Posisi Arab Saudi sangat penting mengingat kekayaan sumber daya dan keberaniannya mengambil sikap di tengah konflik kawasan,” jelas Guru Besar UIN Salatiga itu.
Sementara itu, Diplomat Madya Kementerian Luar Negeri di KBRI Kairo, Rahmat Aming Lasim, menekankan pentingnya peran Mesir, terutama dalam menjaga keamanan wilayah Rafah dan mengelola Terusan Suez. “Indonesia di Mesir konsisten mendukung kemerdekaan Palestina, mengusung solusi dua negara sesuai resolusi PBB No. 181, menolak pengusiran paksa, serta memperkuat diplomasi termasuk melalui kunjungan Presiden Prabowo Subianto,” tuturnya.
Dukungan serupa juga disampaikan Sya’roni Rofi’i, pendiri Yayasan Endonezya Turkeye Mezuntari Dernegi. Ia menilai Indonesia perlu meniru langkah Qatar dalam memberikan beasiswa pendidikan bagi mahasiswa Palestina agar kelak mereka dapat menjadi diplomat dan pemimpin bagi bangsanya. “Kedekatan pemimpin Indonesia dengan Yordania, Arab Saudi, UEA, dan Turki menjadi modal penting bagi sikap politik luar negeri yang konsisten menolak penjajahan,” ujarnya.
Sekjen IKA-MAPK, Azman Ridha, menutup diskusi dengan menekankan pentingnya sinergi antara kekuatan masyarakat sipil, diplomasi ekonomi, dan dukungan militer untuk mendorong terciptanya perdamaian. Ia juga memastikan bahwa IKA-MAPK akan secara rutin menggelar forum diskusi untuk membahas isu-isu strategis yang menjadi perhatian publik.
Dengan komitmen diaspora, pemerintah, dan masyarakat sipil yang terus sejalan, suara Indonesia di panggung internasional diharapkan semakin berpengaruh dalam memperjuangkan kemerdekaan Palestina dan mewujudkan perdamaian yang berkeadilan di Timur Tengah.
- Penulis: Azkatia