Habib Aboe Bakar: Pidato Kenegaraan Presiden Prabowo Cerminkan Jiwa Kenegarawanan dan Komitmen pada Konstitusi
- account_circle Azkatia
- calendar_month Jum, 15 Agu 2025

Anggota DPR RI dari Daerah Pemilihan Kalimantan Selatan I, Habib Aboe Bakar Alhabsyi. (Foto: Dok/Ist).
Lens IDN, Jakarta — Anggota DPR RI dari Daerah Pemilihan Kalimantan Selatan I, Habib Aboe Bakar Alhabsyi, memberikan apresiasi tinggi terhadap pidato kenegaraan Presiden Prabowo Subianto dalam Sidang Tahunan MPR RI 2025. Menurutnya, isi pidato tersebut mencerminkan sikap kenegarawanan yang kokoh, konsistensi dalam menjalankan amanat konstitusi, serta penghargaan terhadap jasa para pemimpin bangsa sebelumnya.
Habib Aboe menegaskan bahwa ketegasan Presiden Prabowo dalam menyampaikan komitmen menjalankan Undang-Undang Dasar 1945 secara konsisten, khususnya Pasal 33, adalah hal yang patut diapresiasi. “Pidato kenegaraan Presiden tadi menunjukkan kenegarawanan beliau. Hal itu terlihat dari tekad untuk menerapkan UUD 1945 secara konsisten, terutama Pasal 33. Presiden menegaskan bahwa rumusan para pendiri bangsa masih relevan dengan situasi saat ini, dan sistem kenegaraan serta perekonomian yang diatur dalam UUD 1945 tetap dapat diandalkan di era sekarang,” ujarnya.
Politikus senior Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini juga menyoroti keistimewaan pidato Presiden Prabowo yang tidak melupakan kontribusi pemimpin terdahulu. Dalam pandangannya, Presiden berhasil menunjukkan sikap rendah hati dengan mengakui peran penting setiap presiden sebelumnya dalam membangun Indonesia, sesuai tantangan dan zamannya masing-masing. “Ini bukti bahwa beliau tidak hanya fokus pada capaian pribadi, tetapi juga menghormati sejarah perjuangan bangsa,” tambahnya.
Lebih lanjut, Habib Aboe menggarisbawahi keterusterangan Presiden dalam memaparkan kondisi bangsa. Menurutnya, keberanian Presiden mengungkap permasalahan aktual seperti maraknya praktik korupsi di instansi pemerintahan, kelangkaan minyak, permasalahan subsidi, serta berbagai tantangan ekonomi dan sosial, adalah bentuk transparansi yang jarang ditemukan. “Kenegarawanan Presiden terlihat dari sikap jujur menyampaikan fakta di lapangan, meskipun pahit untuk didengar,” tegasnya.
Habib Aboe juga memuji pesan Presiden bahwa kekuasaan harus diawasi agar tidak disalahgunakan. Ia menilai, pernyataan tersebut menjadi pengingat penting akan pentingnya prinsip check and balance dalam sistem demokrasi. “Tanpa pengawasan, kekuasaan berpotensi korup. Pesan ini harus menjadi pedoman, baik di pusat maupun di daerah,” ujarnya.
Menutup pernyataannya, Habib Aboe berharap semangat kenegarawanan yang ditunjukkan Presiden Prabowo dapat menginspirasi seluruh jajaran pemerintahan. “Sikap kenegarawanan harus menjadi landasan dalam setiap kebijakan, agar keputusan yang diambil selalu berpihak kepada rakyat dan selaras dengan konstitusi,” pungkasnya.
Dengan sikap tegas, transparan, dan menghargai warisan sejarah bangsa, Presiden Prabowo dinilai berhasil memberikan pidato kenegaraan yang tidak hanya memotivasi, tetapi juga memperkuat komitmen bersama dalam membangun Indonesia yang adil, makmur, dan berdaulat.
- Penulis: Azkatia