Luhut Binsar Pandjaitan Kritik KPK: OTT Terlalu Sering Bisa Cederai Citra Indonesia
- account_circle Azkatia
- calendar_month Kam, 11 Sep 2025

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan. (Foto: Dok/Ist).
Lens IDN, Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan kritik terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait strategi pemberantasan korupsi. Menurutnya, lembaga antirasuah tersebut terlalu sering melakukan operasi tangkap tangan (OTT) sehingga berpotensi menimbulkan citra negatif bagi Indonesia di mata dunia.
Luhut menegaskan, pemberantasan korupsi seharusnya lebih menitikberatkan pada pencegahan melalui efisiensi dan sistem digitalisasi. Ia meyakini, jika tata kelola berbasis digital sudah diterapkan secara menyeluruh, ruang gerak praktik korupsi akan semakin sempit.
“Kalau ada yang mau bekerja dengan hati, pasti bisa berhasil tanpa harus jadi pencuri. Digitalisasi ini kuncinya. Kalau sudah berjalan, menurut saya, para koruptor tidak akan bisa main-main,” ujar Luhut Binsar Pandjaitan.
Ia juga menilai OTT tidak seharusnya dijadikan prioritas utama. Menurutnya, terlalu sering menggelar operasi tangkap tangan justru bisa menimbulkan kesan buruk di tingkat internasional.
“Jangan sedikit-sedikit tangkap. Ya lihat-lihatlah juga. Kalau kita mau bersih-bersih total, itu mungkin hanya di surga. Kita di dunia ini tidak ada yang sempurna,” tambah Luhut Binsar Pandjaitan.
Lebih lanjut, Luhut menyampaikan bahwa Indonesia baru saja mendapatkan apresiasi dari pemerintah Inggris berkat suksesnya penyelenggaraan KTT G20 di Bali. Atas capaian tersebut, ia bahkan diundang untuk wawancara eksklusif dengan media internasional Bloomberg.
Menurutnya, pencapaian semacam itu menunjukkan bahwa Indonesia memiliki potensi besar untuk menjaga citra positif di dunia internasional, asalkan upaya pemberantasan korupsi dilakukan dengan strategi yang tepat dan berimbang.
- Penulis: Azkatia