Mahasiswa D4 Akuntansi UM Tingkatkan Kapasitas UMKM Lewat Penyusunan Anggaran dan Laporan Keuangan untuk Dukung SDGs 8
- account_circle Azkatia
- calendar_month Jum, 12 Des 2025

Para Mahasiswa Program Studi D4 Akuntansi Universitas Negeri Malang. (Foto: Dok/Ist).
Lens IDN, Malang — Mahasiswa Program Studi D4 Akuntansi Universitas Negeri Malang melaksanakan kegiatan pendampingan UMKM bertajuk “Penyusunan Anggaran UMKM Bebas Korupsi sebagai Strategi Mencapai SDGs 8” di Geprek Factory, Jl. Sunan Kalijaga No. 356A, Kota Malang, 9 Desember 2025. Kegiatan ini disusun sebagai pemenuhan tugas mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan yang diampu oleh Ibu Elisa Danik Kurniawati, S.Tr.Keb., M.Keb.
Pendampingan ini berfokus pada penerapan nilai anti-korupsi dalam pengelolaan keuangan UMKM, khususnya melalui penyusunan anggaran dan laporan keuangan sederhana yang transparan dan akuntabel. Program ini selaras dengan Sustainable Development Goals (SDGs) poin 8: Decent Work and Economic Growth, yang menekankan pentingnya pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan serta tata kelola usaha yang jujur dan bertanggung jawab.
Kegiatan diawali dengan edukasi singkat mengenai pentingnya anggaran bagi UMKM, bentuk-bentuk korupsi skala kecil dalam usaha, serta dampak pencatatan yang tidak transparan terhadap perkembangan bisnis. Pelaku UMKM juga diperkenalkan pada hubungan antara anggaran bersih, efisiensi operasional, dan pencapaian SDGs 8.
Setelah sesi materi, mahasiswa melakukan diskusi studi kasus dengan menunjukkan contoh situasi keuangan UMKM yang rawan salah pencatatan atau penyalahgunaan dana. Pemilik Geprek Factory kemudian dilibatkan dalam praktik langsung penyusunan anggaran, pengelompokan biaya, perhitungan pendapatan, hingga manajemen arus kas. Pada sesi akhir, tim mahasiswa memberikan template anggaran dan laporan keuangan yang dapat langsung digunakan oleh UMKM.
Berdasarkan hasil analisis, Geprek Factory menghadapi sejumlah permasalahan, antara lain belum adanya pencatatan transaksi yang konsisten, tidak adanya perencanaan anggaran, serta adanya potensi perilaku koruptif seperti pengeluaran tanpa bukti atau penggunaan uang kas untuk kepentingan pribadi. Melalui pendampingan ini, mahasiswa menyusun rancangan anggaran penjualan, produksi, bahan baku, tenaga kerja, overhead, operasional, kas, serta anggaran laba rugi. Selain itu juga dibuatkan laporan laba rugi dan arus kas sederhana sesuai kebutuhan usaha.
Kegiatan ini memberikan manfaat signifikan bagi UMKM maupun mahasiswa. Bagi UMKM, tersedianya sistem anggaran dan laporan keuangan yang tertib membantu meningkatkan transparansi internal dan pengambilan keputusan usaha. Bagi mahasiswa, pendampingan ini menjadi pengalaman nyata dalam mengaplikasikan teori perencanaan keuangan dan nilai anti-korupsi dalam konteks usaha kecil.
Melalui kegiatan ini, diharapkan Geprek Factory mampu menerapkan sistem keuangan yang lebih akuntabel, efisien, serta bebas dari praktik penyelewengan, sehingga dapat terus berkembang dan selaras dengan target SDGs poin 8.
- Penulis: Azkatia
