Gerakan Pemuda Ansor Jakarta Timur Tegaskan Kembali Komitmen Menangkal Bahaya Laten Komunisme
- account_circle Azkatia
- calendar_month Sel, 30 Sep 2025

Gerakan Pemuda Ansor Jakarta Timur memperingati Hari 30 September. (Foto: Dok/Ist).
Lens IDN, Jakarta – Gerakan Pemuda Ansor Jakarta Timur memperingati Hari 30 September sebagai momentum untuk mengenang sekaligus menegaskan kembali komitmen kader Ansor dan Banser dalam menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia dari ancaman ideologi yang bertentangan dengan Pancasila, khususnya komunisme.
Sejarah Perlawanan Ansor Terhadap PKI
Sejak awal berdirinya, Gerakan Pemuda Ansor berada di garis depan perjuangan melawan segala bentuk ideologi yang mengancam keutuhan bangsa. Pada pemberontakan PKI Madiun tahun 1948 maupun tragedi G30S/PKI tahun 1965, kader Ansor dan Barisan Ansor Serbaguna (Banser) dengan tegas berdiri bersama para ulama, pesantren, serta rakyat untuk menghadang gerakan komunis yang mencoba menghapus agama dari sendi-sendi kehidupan bangsa.
Kiprah kader Ansor saat itu bukan hanya dalam bentuk perlawanan fisik, tetapi juga perjuangan ideologis dan sosial. Mereka menjaga kiai, melindungi pesantren, serta melakukan konsolidasi di akar rumput untuk mencegah penyebaran paham ateis-komunis yang merusak.
Bahaya Laten Komunisme
Ketua Cabang GP Ansor Jakarta Timur, Taufik Muhammad Guntur, menegaskan bahwa sejarah perlawanan ini menjadi pengingat bagi generasi penerus. “Komunisme adalah ideologi yang menolak agama dan kemanusiaan. Perjuangan para kiai dan kader Ansor di masa lalu menjadi teladan bagi kita untuk terus waspada. Bahaya laten komunis tidak boleh diabaikan,” tegasnya.
Menurutnya, upaya membangkitkan kembali komunisme dalam bentuk apapun harus dicegah karena bertentangan dengan nilai Pancasila, UUD 1945, serta ajaran agama.
Komitmen Ansor Masa Kini
Dalam konteks kekinian, GP Ansor Jakarta Timur menegaskan akan terus menjaga semangat jihad kebangsaan, memperkuat kaderisasi, serta melakukan pendidikan ideologi Pancasila di tengah masyarakat. Banser sebagai garda terdepan tetap siap menjaga ulama, pesantren, dan rakyat dari segala bentuk ancaman radikalisme maupun komunisme.
“Ansor dan Banser lahir dari rahim perjuangan bangsa. Kami berjanji untuk terus berdiri di barisan depan, menjaga agama, bangsa, dan negara, sebagaimana amanah para pendiri NU,” tambah Taufik.
Gerakan Pemuda Ansor Jakarta Timur tetap setia menjaga Pancasila, NKRI, dan Ahlussunnah wal Jamaah An-Nahdliyah.
- Penulis: Azkatia