Mahasiswa KMM Unisma Dampingi Siswa PKBM Bintang Bangsa Tumpang Belajar SPLDV Berbasis Gim Wordwall
- account_circle Azkatia
- calendar_month Sab, 13 Des 2025

Mahasiswa Program Kandidat Magister Mengajar (KMM) Universitas Islam Malang (Unisma). (Foto: Dok/Ist).
Lens IDN, Malang — Program Kandidat Magister Mengajar (KMM) Universitas Islam Malang (Unisma) menggelar kegiatan Pendampingan Belajar PKBM pada Materi Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV) dengan Media Wordwall di PKBM Bintang Bangsa Tumpang, Kabupaten Malang, 8 November 2025. Kegiatan ini bertujuan meningkatkan motivasi belajar serta kemampuan matematis peserta didik Paket B yang berasal dari latar belakang sosial, ekonomi, dan psikologis yang beragam.
PKBM Bintang Bangsa Tumpang merupakan lembaga pendidikan nonformal yang melayani warga belajar dengan riwayat putus sekolah, pengalaman perundungan, hingga keterbatasan akses pendidikan formal. Kepala PKBM Bintang Bangsa, Karisma Rizki Nuryanti, M.Pd., menegaskan bahwa PKBM memiliki peran strategis sebagai ruang pendidikan alternatif yang inklusif dan fleksibel.
“PKBM di sini berfungsi sebagai pagar terakhir pendidikan bagi mereka yang tidak dapat melanjutkan sekolah formal. Kami berupaya menciptakan lingkungan belajar yang aman dan mendukung,” ujarnya.
Kegiatan pendampingan ini diikuti oleh 15 peserta didik Paket B dan difokuskan pada materi SPLDV, yang selama ini dianggap sulit dan abstrak oleh sebagian besar siswa. Mahasiswa KMM Unisma memperkenalkan Wordwall, sebuah media pembelajaran digital berbasis gim, sebagai inovasi untuk menciptakan suasana belajar yang interaktif, kontekstual, dan tidak menekan secara psikologis.
Mahasiswa KMM Unisma, Maya Puspita Sari, menjelaskan bahwa penggunaan Wordwall dipilih karena mampu mengurangi kecemasan belajar matematika sekaligus meningkatkan partisipasi aktif siswa.
“Wordwall membantu siswa belajar sambil bermain, sehingga konsep SPLDV yang abstrak dapat dipahami melalui simulasi yang dekat dengan kehidupan sehari-hari, seperti perbandingan harga dan pembagian hasil,” tuturnya.
Selama pendampingan berlangsung, siswa menunjukkan antusiasme tinggi dan keterlibatan aktif dalam setiap sesi pembelajaran. Metode gamifikasi ini dinilai mampu menjembatani kesenjangan pemahaman konseptual sekaligus membangun kepercayaan diri siswa dalam menyelesaikan persoalan matematika.
Salah satu peserta didik, Avifah Dyan Fatmawati, siswa PKBM asal Poncokusumo, mengaku memperoleh pengalaman belajar yang berbeda dan lebih menyenangkan.
“Dengan adanya kegiatan KMM ini, saya jadi tahu bahwa gamifikasi bisa digunakan untuk belajar matematika, khususnya materi SPLDV. Saya berharap metode ini bisa saya terapkan dalam kehidupan sehari-hari,” ungkapnya.
Melalui kegiatan ini, mahasiswa KMM Unisma tidak hanya berperan sebagai pendamping akademik, tetapi juga sebagai fasilitator pembelajaran yang humanis dan adaptif terhadap kebutuhan komunitas. Pendampingan belajar berbasis teknologi sederhana seperti Wordwall dinilai efektif sebagai sarana pemberdayaan pendidikan nonformal yang inklusif, relevan, dan berkelanjutan.
Kegiatan tersebut sekaligus menjadi bukti komitmen Universitas Islam Malang dalam mendukung penguatan literasi numerasi dan pemerataan akses pendidikan bagi masyarakat melalui kolaborasi antara perguruan tinggi dan lembaga pendidikan nonformal.
- Penulis: Azkatia
