Akhiri Masa Tugas, Atdikbud KBRI Dili Ikhfan Haris Raih Penghargaan Tertinggi dari Pemerintah Timor-Leste
- account_circle Azkatia
- calendar_month Ming, 10 Agu 2025

Mengakhiri masa baktinya sebagai Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Dili, Ikhfan Haris menorehkan prestasi membanggakan. (Foto: Kemendikdasmen).
Lens IDN, Timor-Leste – Mengakhiri masa baktinya sebagai Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Dili, Ikhfan Haris menorehkan prestasi membanggakan. Ia menerima dua penghargaan bergengsi dari Pemerintah Republik Demokratik Timor-Leste sebagai bentuk apresiasi atas kontribusinya dalam mempererat hubungan bilateral Indonesia–Timor-Leste di bidang pendidikan, budaya, bahasa, sosial, dan seni.
Penghargaan pertama diberikan oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Kebudayaan Timor-Leste (Ministério do Ensino Superior, Ciência e Cultura/MESCC) pada Selasa (22/7) di Aula Kementerian MESCC, Dili. Penyerahan dilakukan langsung oleh Wakil Perdana Menteri sekaligus Menteri Koordinator Bidang Sosial Timor-Leste, Mariano Assanami Sabino, disaksikan pejabat tinggi negara.
Dua hari berselang, Kamis (24/7), Presiden José Ramos-Horta menganugerahkan penghargaan tertinggi negara, Ordem de Timor-Leste – Grau Medalha, di Istana Kepresidenan. Penghargaan tersebut diberikan kepada tokoh yang dinilai memiliki kontribusi luar biasa dalam pembangunan nasional Timor-Leste dan mempererat hubungan internasionalnya.
Presiden Ramos-Horta menyampaikan rasa hormat kepada Ikhfan atas kiprahnya selama tiga tahun terakhir. Melalui fasilitasi Atdikbud, Indonesia telah memberikan sedikitnya 1.767 beasiswa bagi mahasiswa Timor-Leste untuk melanjutkan studi di berbagai perguruan tinggi di Indonesia.
Ikhfan Haris menyampaikan bahwa penghargaan ini merupakan simbol persahabatan kedua bangsa. “Penghargaan ini bukan hanya untuk saya, tetapi juga untuk seluruh pihak di Indonesia yang ikut membangun kemitraan pendidikan dan kebudayaan yang setara dan saling menghormati,” ujarnya.
Selain memperluas akses beasiswa, Atdikbud KBRI Dili juga berhasil mengembangkan berbagai program soft diplomacy, termasuk kursus Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA), pameran pendidikan, pelatihan seni, pertunjukan budaya, hingga kerja sama antar lembaga pendidikan. Pusat Budaya Indonesia (PBI) di Dili menjadi pusat interaksi lintas budaya yang inklusif dan strategis bagi masyarakat Timor-Leste.
Penghargaan ini menegaskan bahwa kerja sama bilateral Indonesia–Timor-Leste tidak hanya terjalin di tingkat diplomasi formal, tetapi juga melalui hubungan masyarakat yang hangat. Pendidikan dan kebudayaan menjadi jembatan kokoh untuk mempererat persahabatan dan membangun masa depan bersama yang berkelanjutan.
- Penulis: Azkatia
- Sumber: https://www.kemendikdasmen.go.id/