Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Kolom » Energi Bersih dari Desa: Membangun Kedaulatan dari Pinggiran

Energi Bersih dari Desa: Membangun Kedaulatan dari Pinggiran

  • account_circle Devina
  • calendar_month Sen, 18 Agu 2025

Lens IDN, Kolom – Transisi energi bukan lagi sekadar wacana global, melainkan kebutuhan nyata yang harus diwujudkan di tingkat paling dekat dengan rakyat desa. Dalam konteks Indonesia, lebih dari 74 ribu desa merupakan ruang hidup mayoritas penduduk, yang sekaligus menjadi etalase potensi energi bersih. Panel surya di atap rumah, mikrohidro di aliran sungai kecil, hingga bioenergi dari limbah pertanian, semua bisa diolah untuk menghadirkan kedaulatan energi dari pinggiran. Data Kementerian ESDM mencatat, potensi energi baru terbarukan Indonesia mencapai 3.686 GW, namun yang termanfaatkan baru sekitar 13,1 persen. Artinya, masih terbentang ruang luas untuk menjadikan desa sebagai pelopor transisi energi yang konkret dan berkeadilan.

Momentum kemerdekaan ke-80 Republik Indonesia tahun ini adalah saat paling tepat untuk menegaskan bahwa kedaulatan bangsa tidak hanya lahir dari kekuatan militer atau diplomasi, tetapi juga dari kemandirian energi. Seperti halnya para pendiri bangsa merumuskan kemerdekaan politik, kini generasi kita ditantang untuk mewujudkan kemerdekaan energi. Desa-desa di seluruh pelosok tanah air seharusnya tidak lagi bergantung pada pasokan listrik dari pusat semata. Kemerdekaan sejati adalah ketika desa mampu memanfaatkan tenaga surya, angin, atau biomassa di lingkungannya sendiri untuk memenuhi kebutuhan listrik, industri kecil, hingga transportasi lokal. Inilah arti merdeka dalam wajah baru: merdeka secara energi.

Pertamina, sebagai BUMN energi nasional, menempati posisi strategis untuk mendorong lompatan ini. Melalui program konversi energi fosil ke energi bersih, hingga penyediaan solusi energi terbarukan di berbagai wilayah, Pertamina tidak hanya menjadi aktor bisnis, tetapi juga mitra strategis desa. Program Pertamina Energi Desa Mandiri, misalnya, telah memperlihatkan bahwa akses energi bersih bisa dipadukan dengan penguatan ekonomi lokal. Dengan pendekatan kolaboratif, Pertamina dapat memperkuat peran Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) sebagai motor pengelolaan PLTS komunal atau usaha bioenergi, yang hasilnya bukan sekadar listrik murah, tetapi juga lapangan kerja baru.

Data PLN hingga 2024 menunjukkan elektrifikasi nasional sudah mencapai 99,8 persen. Namun di balik angka itu, masih ada disparitas akses antara kota dan desa, terutama di wilayah timur Indonesia. Di sinilah transisi energi berbasis komunitas menemukan urgensinya. Desa bisa menjadi pusat inovasi energi terbarukan yang tidak hanya menopang kehidupan warga, tetapi juga memberi kontribusi nyata pada pengurangan emisi nasional. Target Net Zero Emission 2060 hanya bisa dicapai bila desa ikut menjadi lokomotif. Tanpa desa, transisi energi hanya akan menjadi proyek urban.

Kolaborasi lintas aktor mutlak diperlukan. Generasi muda desa, UMKM, akademisi, hingga organisasi masyarakat sipil harus terlibat aktif. Edukasi energi bersih menjadi kunci agar masyarakat tidak sekadar menjadi konsumen, tetapi juga produsen energi. Dalam konteks ini, Pertamina bisa berperan sebagai jembatan pengetahuan dan teknologi misalnya dengan program pendampingan teknis PLTS desa atau inkubasi usaha energi hijau berbasis UMKM. Bila desa dilibatkan sejak awal, transisi energi tidak akan terasa sebagai beban, melainkan peluang untuk membangun masa depan.

Secara ekonomi, investasi hijau di desa akan memberikan dampak ganda. Pertama, mengurangi beban subsidi energi fosil yang selama ini membebani APBN. Kedua, membuka peluang usaha baru berbasis energi bersih, mulai dari sewa panel surya, bengkel motor listrik, hingga pengolahan limbah jadi energi. Asian Development Bank memperkirakan potensi pasar energi terbarukan di Indonesia bisa menyerap investasi lebih dari USD 20 miliar dalam satu dekade mendatang. Jika sebagian investasi itu diarahkan ke desa, maka pembangunan tidak hanya terkonsentrasi di kota besar, melainkan tersebar lebih merata.

Optimisme ini berangkat dari fakta bahwa masyarakat desa sebenarnya sudah terbiasa dengan budaya gotong royong. Nilai ini sejalan dengan prinsip transisi energi yang menekankan desentralisasi dan partisipasi kolektif. Bila pemerintah, Pertamina, dan masyarakat mampu menyatu dalam visi yang sama, maka desa tidak lagi dipandang sebagai beban pembangunan, melainkan sebagai pelopor kedaulatan energi. Desa bukanlah titik akhir pembangunan, melainkan titik awal. Dari sinilah energi bersih akan mengalir, dari pinggiran untuk seluruh Nusantara.

Membangun kedaulatan energi dari desa adalah jawaban atas dua tantangan sekaligus: krisis iklim global dan ketimpangan pembangunan nasional. Jalan menuju Indonesia Emas 2045 tidak bisa hanya bertumpu pada narasi besar di pusat, tetapi harus ditopang oleh langkah nyata di akar rumput. Energi bersih dari desa bukanlah utopia, melainkan keniscayaan bila ada keberanian politik, kolaborasi lintas sektor, dan konsistensi implementasi. Saat kemerdekaan ke-80 ini, mari kita pahami bahwa kedaulatan energi sejati hanya akan lahir bila desa berdiri di garis depan transisi energi.

 

*) Penulis adalah Akril Abdillah, Indonesia Visioner.

  • Penulis: Devina

Rekomendasi Untuk Anda

  • 25 Pengacara FP NTT Dampingi Tiga Terduga Kasus Penculikan Kepala Cabang BRI

    25 Pengacara FP NTT Dampingi Tiga Terduga Kasus Penculikan Kepala Cabang BRI

    • calendar_month Rab, 27 Agu 2025
    • account_circle Azkatia
    • 0Komentar

    Lens IDN, Jakarta – Sebanyak 25 advokat yang tergabung dalam Forum Pemuda Nusa Tenggara Timur (FP NTT) resmi menjadi kuasa hukum bagi tiga orang terduga kasus penculikan dan dugaan pembunuhan Kepala Cabang BRI Cempaka Putih, Muhammad Ilham Pradipta (MIP). Ketiga terduga tersebut berinisial EWB, AT, dan JRS. Pengumuman pendampingan hukum itu disampaikan langsung oleh Dewan […]

  • Presiden Prabowo Subianto Takziah ke Rumah Duka Affan Kurniawan, Driver Ojol yang Wafat Saat Demo

    Presiden Prabowo Subianto Takziah ke Rumah Duka Affan Kurniawan, Driver Ojol yang Wafat Saat Demo

    • calendar_month Sab, 30 Agu 2025
    • account_circle Azkatia
    • 0Komentar

    Lens IDN, Jakarta – Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menyampaikan belasungkawa secara langsung kepada keluarga almarhum Affan Kurniawan, pengemudi ojek online yang meninggal dunia akibat insiden dalam aksi demonstrasi pada Kamis malam (28/8/2025). Kepala Negara hadir di rumah duka yang terletak di kawasan Blora, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat malam (29/8/2025). Presiden tiba sekitar pukul 21.40 […]

  • Harry Maguire

    Harry Maguire Tegaskan Komitmen Bertahan di Manchester United hingga 2026

    • calendar_month Sab, 23 Agu 2025
    • account_circle Azkatia
    • 0Komentar

    Lens IDN, Jakarta – Bek tengah Manchester United, Harry Maguire, menegaskan kesetiaannya untuk tetap bertahan di Old Trafford meskipun sempat mendapat pendekatan dari klub lain pada bursa transfer musim panas ini. Harry Maguire mengungkapkan bahwa pihak Manchester United secara tegas menolak setiap tawaran yang datang. Hal ini sekaligus menjadi sinyal bahwa sang bek berusia 31 […]

  • Jan Olde Riekerink

    Pelatih Dewa United, Jan Olde Riekerink, Kaget Usai Dua Kekalahan Beruntun Meski Diperkuat Tujuh Pemain Timnas Indonesia

    • calendar_month Sab, 16 Agu 2025
    • account_circle Azkatia
    • 0Komentar

    Lens IDN, Banten – Pelatih Dewa United, Jan Olde Riekerink, mengaku terkejut dengan hasil kurang memuaskan yang dialami timnya di awal kompetisi Liga 1 2025/2026. Meski skuad Tangsel Warriors diperkuat tujuh pemain Timnas Indonesia, mereka harus menelan dua kekalahan beruntun yang jauh dari ekspektasi. “Setelah dua kali kalah, ini sangat jauh dari harapan yang saya […]

  • Ahmad Sahroni,

    Rapat Komisi III DPR Memanas, Ahmad Sahroni Kritik Keras Metode OTT KPK

    • calendar_month Ming, 24 Agu 2025
    • account_circle Azkatia
    • 0Komentar

    Lens IDN, Jakarta – Suasana rapat kerja antara Komisi III DPR dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) berlangsung panas setelah Wakil Ketua Komisi III, Ahmad Sahroni, melontarkan kritik tajam terhadap praktik Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang selama ini menjadi andalan lembaga antirasuah tersebut. Dalam rapat yang dipimpin Ketua KPK Setyo Budianto, Sahroni mempersoalkan definisi dan teknis pelaksanaan […]

  • Kemhan RI

    Kemhan RI Bangun Rumah Apung dan Panggung di Muara Angke, Wujudkan Makna Sejati Kemerdekaan untuk Semua

    • calendar_month Jum, 15 Agu 2025
    • account_circle Azkatia
    • 0Komentar

    Lens IDN, Jakarta – Dalam momentum peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI menegaskan bahwa kemerdekaan tidak hanya berarti bebas dari penjajahan, tetapi juga menjamin hak setiap warga negara untuk hidup aman, layak, dan penuh harapan. Semangat “Merdeka untuk Semua” menjadi pesan penting bahwa seluruh rakyat, termasuk masyarakat pesisir yang rentan, berhak mendapatkan […]

expand_less