Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Kolom » East Borneo International Folklore Festival 2025: Diplomasi Budaya Indonesia

East Borneo International Folklore Festival 2025: Diplomasi Budaya Indonesia

  • account_circle admin
  • calendar_month Rab, 15 Okt 2025

Lens IDN, Opini – Diplomasi di era modern tidak lagi terbatas pada ruang negosiasi antar pejabat. Kini, pesan perdamaian dan kerja sama juga dapat disampaikan lewat film, musik, tarian dan berbagai ekspresi budaya. Salah satu bentuk strategi diplomasi budaya yaitu East Borneo International Folklore Festival (EBIFF) 2025 menjadi contoh menarik bagaimana Indonesia memanfaatkan seni dan kreativitas sebagai sarana diplomasi budaya yang lembut dan berpengaruh besar.

Festival ini digagas oleh pemerintah provinsi Kalimantan Timur bekerjasama dengan berbagai komunitas seni internasional, peserta didukung oleh kementerian luar negeri dan kementerian pendidikan, kebudayaan, riset dan teknologi. Tujuannya bukan hanya menampilkan keindahan tari dan musik tradisional, tetapi juga membuka ruang pertemuan lintas budaya antar Indonesia dan negara-negara sahabat. Melalui kolaborasi lintas bangsa, EBIFF berfungsi sebagai jembatan diplomasi budaya yang menekankan nilai kesetaraan, saling menghormati, dan kerjasama kreatif.

Dengan mengusung tema “Symphony of the World in Nusantara“, EBIFF 2025 menyoroti pentingnya seni pertunjukan sebagai bahasa universal yang melampaui batas geografis dan politik. Tari, musik, dan folklore menjadi media yang hidup untuk menyampaikan pesan tentang perdamaian, keberagaman, dan kebersamaan. Dalam festival ini, kelompok seni dari berbagai negara termasuk Indonesia, Korea Selatan, India, dan negara yang lainnya dengan menampilkan kekayaan budaya mereka di satu panggung yang sama.

Namun, lebih dari sekedar hiburan EBIFF 2025 berfungsi sebagai ruang dialog budaya nyata. setiap pertunjukan mengandung kisah, nilai dan identitas masyarakatnya. Penontonnya tidak hanya menyaksikan gerak tari, tetapi juga memahami makna dibaliknya: perjuangan, cinta, kehilangan dan kebanggaan akar-akar budaya. di sinilah kekuatan sejati festival ini menjadikan perbedaan bukan sebagai pemisah melainkan sebagai jembatan untuk saling mengenal dan menghargai.

Dalam konteks diplomasi budaya, EBIFF 2025 menunjukkan bagaimana kerjasama antar negara dapat tumbuh melalui seni yang inklusif. Indonesian tampil sebagai tuan rumah yang terbuka terhadap pertukaran gagasan dan kolaborasi kreatif, sementara negara-negara peserta melihat Indonesia sebagai mitra budaya yang sejajar, bukan sekedar penonton atau pasar. Sinergi ini menjadikan EBIFF bukan hanya perayaan Folklor, tetapi juga platform diplomasi budaya modern, di mana pesan toleransi, keberagaman, dan solidaritas disampaikan melalui gerak tari dan irama musik.

Konsep ini sejalan dengan teori soft power yang dikemukakan oleh Joseph Nye: kemampuan sebuah negara mempengaruhi pihak lain melalui daya tarik, bukan tekanan. Dalam hal ini, EBIFF 2025 menjadi wujud nyata soft power Indonesia menggunakan kebudayaan sebagai kekuatan strategis untuk memperkuat citra positif bangsa di mata dunia. melalui seni pertunjukan, Indonesia berbicara tanpa perlu bahasa diplomatik cukup lewat gerakan, musik, dan ekspresi yang menyentuh hati. Dalam konteks diplomasi budaya Indonesia, EBIFF 2025 menunjukkan bagaimana seni menjadi alat komunikasi efektif yang membangun kepercayaan dan citra positif di mata dunia.

Bagi Indonesia, festival ini menjadi momentum penting untuk menampilkan identitas nasional yang berakar pada keberagaman. Penampilan seperti tari saman dari Aceh, tari enggang dari Kalimantan Timur, dan tari cendrawasih dari Bali menjadi simbol persatuan dalam keberagaman. Sementara itu, partisipasi kelompok tari asing memperkaya perspektif budaya global dan membuka ruang dialog dua arah bukan lagi promosi sepihak tetapi pertukaran yang sejajar.

Salah satu kekuatan utama dari festival ini adalah kolaborasi lintas batas budaya. Banyak pertunjukan kolaboratif menampilkan perpaduan antara musik tradisional Indonesia dengan tarian kontemporer Eropa atau Asia. Dari situ lahir karya-karya baru yang mempresentasikan semangat diplomasi budaya: saling belajar, saling menginspirasi dan saling menghargai.

Kehadiran seniman kurator dan delegasi budaya internasional menjadikan festival ini bukan hanya ajang seni, tetapi juga forum pertukaran ide global. EBIFF membantu memperluas jejaring kebudayaan Indonesia sekaligus menempatkan Kalimantan Timur sebagai pusat diplomasi budaya di kawasan Asia tenggara. Indonesia tak lagi sekedar dikenal karena kekayaan alamnya, melainkan juga karena kekuatan manusianya dan cerita-cerita budaya menggugah dunia.

Pada akhirnya, EBIFF 2025 membuktikan bahwa diplomasi tak selalu harus dilakukan melalui pidato resmi atau perjanjian antar negara. diplomasi juga bisa tumbuh dari panggung terbuka dan langkah-langkah tari yang memikat, dan dari musik yang menggetarkan hati penonton. Dari panggung rakyat ke hati penonton internasional, diplomasi budaya Indonesia bergerak dengan lembut tapi pasti.

Festival ini bukan hanya tentang menari, tetapi tentang bagaimana budaya berbicara dan melalui panggung itu pula Indonesia menunjukkan bahwa diplomasi yang paling kuat justru lahir dari seni yang menyentuh rasa dan membangun persahabatan antar bangsa.

 

*) Penulis adalah Anggun Lestari, Mahasiswa S1 Hubungan Internasional, Universitas Sriwijaya.

  • Penulis: admin

Rekomendasi Untuk Anda

  • Desakan Reshuffle Kabinet Prabowo Menguat, Sri Mulyani Jadi Sorotan Utama

    Desakan Reshuffle Kabinet Prabowo Menguat, Sri Mulyani Jadi Sorotan Utama

    • calendar_month Rab, 27 Agu 2025
    • account_circle Azkatia
    • 0Komentar

    Lens IDN, Jakarta – Suasana politik nasional kian dinamis di awal pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Isu perombakan kabinet atau reshuffle kembali mengemuka setelah pengamat politik sekaligus Direktur Great Institute, Syahganda Nainggolan, melontarkan kritik tajam terhadap kebijakan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Menurut Syahganda, langkah fiskal yang dijalankan Sri Mulyani dianggap tidak sejalan dengan janji politik […]

  • IMG-20251014-WA0004

    Netralitas Indonesia di Tengah Rivalitas AS–Tiongkok: Masih Relevan?

    • calendar_month Sel, 14 Okt 2025
    • account_circle admin
    • 0Komentar

    Lens IDN, Opini – Di dunia yang makin nggak pasti ini, posisi Indonesia bisa dibilang mirip kayak orang yang duduk di tengah dua teman besar yang lagi berantem: Amerika Serikat dan Tiongkok. Keduanya sama-sama punya pengaruh besar terhadap ekonomi, politik, dan keamanan global. AS masih jadi simbol kekuatan demokrasi dan sekutu utama di bidang militer […]

  • Mendes PDTT, Yandri Susanto Gaet LPQQ Indonesia untuk Berantas Buta Huruf Al-Qur’an di Desa

    Mendes PDTT, Yandri Susanto Gaet LPQQ Indonesia untuk Berantas Buta Huruf Al-Qur’an di Desa

    • calendar_month Rab, 20 Agu 2025
    • account_circle Azkatia
    • 0Komentar

    Lens IDN, Jakarta – Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Yandri Susanto menegaskan komitmennya memberantas buta huruf Al-Qur’an di desa-desa seluruh Indonesia. Upaya ini diwujudkan melalui kolaborasi dengan Dewan Pengurus Pusat Lembaga Pembelajaran Qiroatil Qur’an Indonesia (DPP LPQQ Indonesia) sebagai mitra strategis dalam membentuk sumber daya manusia (SDM) desa yang berkualitas. Menurut […]

  • Irma Suryani Chaniago

    Komisi IX DPR Ingatkan Aksi Buruh Harus Damai, Jangan Anarkis

    • calendar_month Kam, 28 Agu 2025
    • account_circle Azkatia
    • 0Komentar

    Lens IDN, Jakarta – Puluhan ribu buruh dari berbagai daerah di Indonesia dijadwalkan menggelar aksi demonstrasi serentak pada Kamis, 28 Agustus 2025. Menanggapi hal ini, Anggota Komisi IX DPR RI, Irma Suryani Chaniago, menegaskan bahwa demonstrasi merupakan hak konstitusional buruh, namun pelaksanaannya harus tetap damai dan tidak anarkis. “Demonstrasi itu sah menurut undang-undang, bahkan menjadi […]

  • Masa Depan Akuntansi di Indonesia 2025

    Tantangan Ekonomi dan Masa Depan Akuntansi di Indonesia 2025

    • calendar_month Rab, 13 Agu 2025
    • account_circle Devina
    • 0Komentar

    Lens IDN, Opini – Memasuki pertengahan tahun 2025, perekonomian Indonesia berada pada fase yang penuh tantangan. Gelombang ketidakpastian global, perubahan kebijakan fiskal, hingga fluktuasi nilai tukar rupiah menjadi latar belakang yang memengaruhi hampir seluruh sektor industri. Namun, di tengah riuhnya isu makroekonomi, ada satu aspek penting yang kerap terabaikan, padahal menjadi tulang punggung kepercayaan pasar […]

  • Serma Christian Namo

    Ayah Prada Lucky Tuntut Keadilan Usai Dugaan Penganiayaan Berujung Maut: “Nyawa Dibayar Nyawa!”

    • calendar_month Ming, 10 Agu 2025
    • account_circle Azkatia
    • 0Komentar

    Lens IDN, NTT – Duka mendalam menyelimuti keluarga Prada Lucky Chepril Saputra Namo, prajurit TNI AD yang meninggal dunia diduga akibat penganiayaan oleh seniornya. Ayah korban, Serma Christian Namo, meluapkan kemarahan dan kekecewaannya melalui pernyataan yang mengguncang publik. Dalam sejumlah video dan pemberitaan yang beredar, Serma Christian terdengar mengucapkan kalimat penuh emosi, seperti “Bubarkan negara, […]

expand_less