Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Kolom » Dari Laut ke Kedutaan: Bagaimana Flotilla Memaksa Negara-Negara Bersikap

Dari Laut ke Kedutaan: Bagaimana Flotilla Memaksa Negara-Negara Bersikap

  • account_circle admin
  • calendar_month Rab, 15 Okt 2025

Lens IDN, Opini – Tensi dunia internasional kembali memanas usai adanya intersepsi militer Israel terhadap armada bantuan kemanusiaan $ Global Sumud Flotilla$  di perairan internasional.

Namun, tindakan ini justru memicu gelombang kecaman global. Puluhan negara menilai langkah Israel melanggar hukum maritim internasional. Salah satu yang paling tegas yaitu Kolombia, negara bagian Amerika Latin yang langsung mengusir diplomat Israel dari ibu kotanya, Bogotá.

Langkah ini menandai bahwa insiden laut dapat menjadi krisis politik yang mengguncang hubungan antarnegara. Aksi sipil global ternyata mampu menekan negara untuk bersikap, bahkan memaksa mereka memilih posisi dalam konflik Palestina-Israel.

Aksi Kemanusiaan yang Menjadi Isu Politik Global.

Kenapa aksi kemanusiaan di laut bisa berujung pada ketegangan diplomatik? Padahal, armada Flotilla berangkat dengan misi kemanusiaan dengan membawa bantuan ke Gaza yang terblokade bertahun-tahun.

Jika dilihat dari perspektif politik, Flotilla kini bukan sekadar kapal bantuan. Gerakan ini telah berubah menjadi alat politik yang mampu mempengaruhi opini publik dan bahkan mengubah arah kebijakan luar negeri.

Berangkat dari isu moral dan kemanusiaan, solidaritas lintas negara bergerak ke level diplomasi global. Tekanan moral di ruang publik kini menjadi kekuatan baru yang bisa menantang dominasi negara adidaya.

Respon Dunia terhadap Insiden Flotilla

Kolombia bukan satu-satunya yang bereaksi tegas. Negara Timur Tengah seperti Turki bahkan membuka penyelidikan resmi sebagai Langkah konkret yang jarang dilakukan negara lain.

$ Yordania, Qatar, dan Oman ikut menilai tindakan Israel sebagai pelanggaran hukum kemanusiaan.$  Sementara dari Asia, Pakistan, dan Malaysia menuntut pembebasan para aktivis Global Sumud Flotilla yang ditahan.

Turki, Brasil, dan Malaysia juga menandatangani pernyataan bersama yang menekankan pentingnya akuntabilitas atas pelanggaran hukum internasional. Dari laut, aksi Flotilla ini berhasil mengguncang daratan diplomasi, memaksa negara-negara yang selama ini diam kini turut menyuarakan hak tersebut.

Dua Kekuatan: Militer vs Narasi

Dalam kacamata kajian strategi hubungan internasional, peristiwa ini memperlihatkan pertarungan dua kekuatan: koersif dan naratif. Israel mengandalkan militer dan diplomasi formal guna membenarkan tindakannya.

Sebaliknya, Global Sumud Flotilla digerakkan oleh jaringan organisasi nonpemerintah (NGO) dan relawan lintas negara yang menggunakan soft power yakni moralitas dan opini publik global sebagai senjatanya. Pertarungan kini tidak lagi hanya sebatas medan pertempuran saja, tapi juga di ruang persepsi dan legitimasi.

Langkah Israel mungkin efektif secara taktis, tapi dampaknya justru merugikan secara strategis. Citra Israel makin terpuruk, tekanan diplomatik meningkat, dan dukungan publik global mulai berbalik arah.

Dalam era keterbukaan informasi, kekerasan yang terekam bukan lagi kemenangan, melainkan kekalahan dalam perang opini. Flotilla berhasil membalik logika dominasi konvensional dengan memanfaatkan simpati publik global sebagai kekuatan strategis baru.

Fenomena ini juga menandai pergeseran paradigma kekuatan dalam politik global, dari hard power ke narrative power.ketika negara gagal mengendalikan opinion publik, legitimasi moral menjadi senjata baru yang mampu mengguncang tatanan politik. Flotilla menunjukkan bahwa kekuatan masyarakat sipil kini mampu menembus batas negara dan menciptakan tekanan transnasional tanpa harus memiliki senjata.

Gelombang Diplomasi dan Efek Domino

Dampak aksi kemanusiaan ini meluas ke ranah ekonomi dan politik. Hubungan dagang diputus dan gerakan boikot produk yang berafiliasi dengan Israel merebak. $ Gelombang protes massal juga meningkat di berbagai negara seperti di Spanyol dengan demonstrasi sebanyak kurang lebih 70.000$  massa, lalu aksi mogok umum yang terjadi di Italia, dan masih banyak di negara lainnya termasuk Prancis dan Jerman.

Fenomena ini menunjukkan bahwa kekuatan moral publik masih punya daya guncang terhadap perhitungan politik negara besar. Tindakan Kolombia menjadi contoh nyata bagaimana diplomasi moral bisa berubah menjadi strategi nasional, bukan sekadar simbol.

Pelajaran untuk Indonesia

Ada hal berharga yang bisa disorot Indonesia dari dinamika ini. Sebagai negara yang konsisten menyuarakan dukungan bagi Palestina, Indonesia perlu mempertajam strategi komunikasi dan diplomasi agar suaranya bukan sekadar retorika.

Dukungan moral juga harusnya bisa diimbangi dengan langkah-langkah terukur yang memperkuat pengaruh forum internasional, dan merespons dinamika transnasional seperti Flotilla. Kekuatan Indonesia bukan di senjata, tapi pada kemampuan membangun narasi dan solidaritas global.

Menakar Ulang Strategi dan Moralitas Global

Meski demikian, penting juga menilai gerakan Flotilla ini secara kritis. Walaupun tujuan mereka mulia, pendekatan yang dipilih kerap menimbulkan risiko keamanan dan potensi konflik di wilayah sensitif. Dalam dunia yang semakin kompleks, batas antara aktivisme kemanusiaan dan diplomasi strategis sering kali kabur. Maka penting untuk menempatkan solidaritas dalam kerangka kerja sama internasional yang terukur dan aman bagi semua pihak.

Kapal-kapal Flotilla mungkin tak membawa senjata, tapi mereka membawa sesuatu yang jauh lebih kuat, yakni narasi. Dalam politk global hari ini, narasi bisa saja lebih tajam daripada misil.

Apa yang terjadi antara Kolombia dan Israel membuktikan bahwa moral politik dan keberanian politik mampu menggoyang keseimbangan kekuasaan dunia. Bahkan dari lautan yang jauh dari pusat konflik. Mungkin di situlah makna baru strategi global, bukan lagi soal siapa yang punya kapal perang terbanyak, tapi siapa yang mampu mengarahkan arus opini dunia.

 

*) Penulis adalah Isma Rianda, Mahasiswa S1 Hubungan Internasional, Universitas Sriwijaya.

  • Penulis: admin

Rekomendasi Untuk Anda

  • Harry Maguire

    Harry Maguire Tegaskan Komitmen Bertahan di Manchester United hingga 2026

    • calendar_month Sab, 23 Agu 2025
    • account_circle Azkatia
    • 0Komentar

    Lens IDN, Jakarta – Bek tengah Manchester United, Harry Maguire, menegaskan kesetiaannya untuk tetap bertahan di Old Trafford meskipun sempat mendapat pendekatan dari klub lain pada bursa transfer musim panas ini. Harry Maguire mengungkapkan bahwa pihak Manchester United secara tegas menolak setiap tawaran yang datang. Hal ini sekaligus menjadi sinyal bahwa sang bek berusia 31 […]

  • Apresiasi Emas Dari Pegadaian Sebagai Wujud Terima Kasih di Harpelnas 2025

    Apresiasi Emas Dari Pegadaian Sebagai Wujud Terima Kasih di Harpelnas 2025

    • calendar_month Kam, 4 Sep 2025
    • account_circle Azkatia
    • 0Komentar

    Lens IDN, Jakarta – Setiap tanggal 4 September, Indonesia memperingati Hari Pelanggan Nasional (HarPelNas), sebuah momen penting yang selalu ditunggu dunia usaha. Peringatan ini menjadi pengingat bahwa keberhasilan dan keberlangsungan bisnis sangat bergantung pada peran serta kepercayaan pelanggan. Setiap tahunnya, HarPelNas dirayakan dengan tema yang relevan dengan perkembangan zaman. Pada tahun 2025, tema yang diusung […]

  • Bagaimana Cara Kerja “Bratayuda”? Bra Cerdas Ini Analisis Data Biometrik untuk Lawan Kanker Payudara

    Bagaimana Cara Kerja “Bratayuda”? Bra Cerdas Ini Analisis Data Biometrik untuk Lawan Kanker Payudara

    • calendar_month Jum, 10 Okt 2025
    • account_circle Azkatia
    • 0Komentar

    Lens IDN, Denpasar – Di balik nama “Bratayuda”, sebuah inovasi bra pintar (smart bra) dari mahasiswa Universitas Udayana, terdapat sebuah sistem teknologi canggih yang bekerja layaknya detektif medis. Pertanyaannya, bagaimana sebuah pakaian dalam bisa mendeteksi penyakit serius seperti kanker payudara? Jawabannya terletak pada analisis data biometrik yang presisi. Proyek yang menjanjikan ini tidak berjalan sendiri. […]

  • Publicity Photo 7

    JessC Rilis Single Terbaru “Expose”, Ajak Pendengar Berani Ungkap Kebenaran dan Raih Penghargaan Musik Internasional

    • calendar_month 11 jam yang lalu
    • account_circle Azkatia
    • 0Komentar

    Lens IDN, Australia – Penyanyi asal Malaysia yang kini menetap di Australia, JessC, kembali menarik perhatian industri musik Asia dengan perilisan single terbarunya berjudul “Expose”. Lagu ini menjadi simbol keberanian dan kejujuran, mengajak pendengarnya untuk menyingkap kepalsuan dan menghadapi kebenaran di tengah dunia modern yang penuh tipu daya. Setelah sukses dengan lagu-lagu seperti “Satu Suara […]

  • Dr. Daniel Susilo

    Riset Anti-Pembajakan Film Berlanjut, Tim Dr. Daniel Susilo Lakukan Uji Coba di Medan

    • calendar_month Sel, 12 Agu 2025
    • account_circle Azkatia
    • 0Komentar

    Lens IDN, Medan – Penelitian nasional untuk memerangi pembajakan film kembali berlanjut di Medan. Tim riset yang dipimpin pakar komunikasi Dr. Daniel Susilo menggelar uji coba modul literasi digital di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara (FISIP USU). Kegiatan ini menjadi bagian dari Penelitian Terapan Kompetitif Nasional yang didanai DPPM Kemdiktisaintek dan […]

  • Lisandro Martínez

    Lisandro Martínez Dinilai Bisa Jadi Solusi Gelandang Bertahan Manchester United

    • calendar_month Kam, 11 Sep 2025
    • account_circle Azkatia
    • 0Komentar

    Lens IDN, Jakarta– Keterbatasan Manchester United dalam mendatangkan gelandang bertahan baru pada bursa transfer musim panas ini membuat opsi internal menjadi sorotan. Salah satu nama yang muncul sebagai kandidat potensial adalah Lisandro Martínez. Pemain asal Argentina tersebut dikenal sebagai bek tengah tangguh, namun sejumlah pihak menilai ia memiliki kualitas untuk bermain di posisi gelandang bertahan. […]

expand_less