Mahasiswa-I KKNT Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan (MSP-UTM) Desa Tengket Arosbaya 2025 Raih Juara 2 dalam Kompetisi Trunojoyo Innovation Competition (TIC)
- account_circle Azkatia
- calendar_month Ming, 14 Des 2025

Dosen pembimbing dan tim mahasiswa-i Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan berpartisipasi dalam kegiatan Trunojoyo Innovation Competition (TIC) 2025 di UTM. (Foto: Dok/Ist).
Lens IDN, Bangkalan- Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) 2025 Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan Universitas Trunojoyo Madura kembali menorehkan prestasi membanggakan dengan meraih Juara 2 dalam ajang Trunojoyo Innovation Competition (TIC) 2025. Trunojoyo Innovation Competition (TIC) diikuti oleh puluhan tim dari berbagai program studi dan desa binaan. Kegiatan ini mencakup presentasi inovasi, pameran produk, dan penilaian langsung oleh juri dari kalangan akademisi, praktisi, serta pemerintah daerah. Kompetisi ini juga menjadi wadah kolaborasi bagi mahasiswa-i dengan dosen untuk mengembangkan kreativitas, kemampuan problem solving, dan jiwa kepemimpinan serta semangat enterpreneurship melalui inovasi yang berdampak bagi masyarakat.
Dalam kegiatan ini, tim mahasiswa KKN-T menampilkan inovasi bertajuk “Fisyh Pro: Inovasi Probiotik Ikan dalam mendukung Perikanan Berkelanjutan”, sebuah solusi kreatif yang berfokus pada bidang perikanan. Inovasi tersebut mendapat apresiasi tinggi dari dewan juri serta pimpinan Universitas Trunojoyo Madura karena dinilai memberikan dampak nyata, aplikatif, dan berkelanjutan bagi masyarakat Desa Tengket, Arosbaya (lokasi kegiatan KKNT 2025). Bapak Edo Endroyono selaku dewan juri dari Institut Negeri Surabaya menyampaikan bahwa “saya melihat bahwa Probiotik Fiysh Pro menawarkan solusi yang sangat relevan dan aplikatif untuk masalah efisiensi pakan dan kesehatan ikan di Madura. Keunggulan utamanya terletak pada klaim kemampuan menekan FCR dan meningkatkan daya cerna, yang langsung berdampak pada ekonomi pembudidaya”
Cinta Marshanda selaku ketua tim mewakili dan menyampaikan rasa syukur dan bangganya atas pencapaian ini.“Kami tidak menyangka bisa meraih Juara 2. Prestasi ini kami dedikasikan untuk masyarakat desa binaan, dosen pembimbing lapangan, serta seluruh pihak yang telah mendukung. Semoga inovasi ini dapat terus dikembangkan dan memberi manfaat secara berkelanjutan,” ujarnya.
Putri Ajeng Pratiwi menuturkan, “Saya sangat beruntung bisa menjadi anggota AMSC, dan lebih beruntung lagi bisa menjadi bagian dari kegiatan Kampus Berdampak KKNT 2025 yang hari ini saya dan tim bisa berpartisipasi dalam ajang TIC, membawa produk Fiysh Pro, dan alhamdulillah kami mendapatkan juara 2.”. Devita dan Talitha juga menyampaikan hal yang sama, “Produk kami adalah Phees Pro, yaitu pakan pelet ikan yang disubtitusi oleh protein sel tunggal (PST) dari produk probiotik Fiysh Pro, alhamdulillahnya kami juga menjadi bagian dari tim AMSC sehingga juga merasa senang untuk capaian penghargaan ini.” Dengan komentar dewan juri Ibu Jam’ah Halid dari Institut Teknologi Bandung (ITB) yaitu “Pakan Pelet Phees Pro menunjukkan upaya yang baik dalam menjawab tantangan ketersediaan pakan berkualitas dengan potensi pemanfaatan bahan baku local, harapannya nanti dapat diperjualbelikan di Masyarakat” ujarnya.
Maftuh (panggilan akrabnya) mengungkapkan, “Saya sampai tidak tidur di hari H-1 saat kegiatan TIC hendak dimulai, persiapan pameran produk sudah kami siapkan dengan baik bersama Pak Abdu dan Tim, alhamdulillah, saya pribadi merasakan puas untuk capaian dan penghargaan juara 2 ini. Putri yang merupakan satu tim dengan Maftuh juga menambahkan, “Produk saya dan Maftuh adalah Bio Plastic, yang merupakan konsorsium bakteri indigenous air limbah cucian garam yang dimanfaatkan untuk degradasi plastik. Komentar Dewan juri dari Bapak Rahmad Cahyadi (ISEI Surabaya) menyampaikan bahwa “Inovasi Bioplastik ini memiliki nilai keberlanjutan dan dampak lingkungan yang sangat tinggi, sejalan dengan tren global. Kami menghargai upaya dalam memanfaatkan sumber daya lokal”. Penelitian kami berdua dalam skema Kampus Berdampak Riset sudah selesai, alhamdulillah saya juga senang karena bisa menjadi bagian dari AMSC bersama rekan yang lain. Madkholid dan Rifli mengaku belum punya pengalaman yang banyak di bidang Mikrobiologi Perairan, namun mereka menyatakan bahwa mereka senang dan siap belajar Mikrobiologi Perairan, utamanya dalam penerapan probiotik ikan Fiysh Pro dalam kegiatan budidaya ikan lele menggunakan sistem bioflok. “Kami berdua bersyukur karena bisa bergabung dalam kegiatan KKNT ini dan bisa mendapatkan prestasi ini,” akui mereka berdua.
Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Bapak Abdus Salam Junaedi S.Si, M.Si, juga mengapresiasi usaha mahasiswanya. Beliau menyampaikan bahwa “Keberhasilan ini menunjukkan bahwa KKN-T bukan hanya tentang pengabdian, tetapi juga wadah bagi mahasiswa untuk berinovasi dan berkontribusi nyata bagi pembangunan masyarakat. Kami akan terus melakukan kegiatan riset di laboratorium dan lapang serta mendesiminasikan hasil kegiatan penelitian kami sebagai bagian dri uji lapang (field test) terkait beberapa produk yang kami ciptakan bersama tim seperti Fiysh Pro (probiotik ikan), Bio Plastik (pengurai plastik), dan Phess Pro (pakan pelet terinduksi PST probiotik ikan). tegasnya.
“Partisipasi mahasiswa dalam kompetisi inovasi seperti TIC terbukti efektif dalam meningkatkan keterampilan teknis, kepemimpinan, dan kemampuan berpikir kreatif”, jelas Prof. Zainuri. “Saya sangat yakin dengan produk Pak Abdu dan tim dari bakteri indigenous air limbah cucian garam yang dimanfaatkan menjadi beberapa produk ini akan dapat bermanfaat bagi masyarakat dan khalayak umum ke depannya, pastinya harus ada dukungan dari kampus untuk bisa mengakselerasi dan mengawal kegiatan riset, uji lapang, dan pemasarannya ke depan”, Pak Alfan menyampaikan dengan nada semangat. Pak Ris Yuwono selaku Direktur BPU sekaligus Kepala UPA PTPU UTM menegaskan bahwa para peserta yang masuk dalam nominai terbaik 1, 2, dan 3 akan kami berikan reward untuk pendaftaran paten produknya meliputi penelusuran patenbilitas (paten search), pembuatan deskripsi permohonan (drafting patent) oleh konsultan terdaftar, dan permohonan paten. Pak Haryo yang juga merupakan Ketua Pusat Penelitian Garam dan sekaligus tim penelitian dan pengabdian kepada masyarakat bersama Pak Abdu dan Prof Zainuri membenarkan bahwa inovasi harus dimulai dari tingkatan program studi sehingga universitas akan dapat memberikan pengawalan dan pendampingan untuk penguatan, bahkan sampai ke arah hilirisasi dan komersialisasi produk.
Kegiatan partisipasi dalam ajang TIC ini mendorong mahasiswa untuk mengasah kemampuan dalam problem solving, kolaborasi tim, serta membangun mindset inovatif dan kewirausahaan yang sangat dibutuhkan di dunia kerja saat ini. Selain itu, pengalaman berkompetisi juga memperkuat identitas kepemimpinan mahasiswa dan meningkatkan kepercayaan diri dalam menghadapi tantangan nyata.
Keberhasilan tim KKNT 2025 Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan Universitas Trunojoyo Madura meraih Juara 2 di TIC menjadi bukti nyata bahwa mahasiswa mampu berkontribusi dalam menciptakan solusi inovatif untuk permasalahan di masyarakat. Prestasi ini diharapkan dapat memotivasi mahasiswa lain untuk aktif berpartisipasi dalam berbagai program inovasi dan kompetisi, sekaligus memperkuat peran universitas dalam mencetak generasi muda yang kreatif, adaptif, dan siap bersaing di era global.
Universitas Trunojoyo Madura mengapresiasi dedikasi dan kerja keras seluruh anggota tim KKNT 2025 serta para dosen pembimbing yang telah memberikan dukungan penuh. Semoga prestasi ini menjadi inspirasi untuk terus berinovasi dan berkontribusi positif bagi kemajuan bangsa.
- Penulis: Azkatia
