Ahmad Husein Jadi Sorotan Warga Pati Usai Cabut Dukungan dari AMPB dan Berdamai dengan Bupati Sudewo
- account_circle Azkatia
- calendar_month Ming, 24 Agu 2025

Mantan eksekutor Aliansi Masyarakat Pati Bersatu (AMPB), Ahmad Husein, kini menjadi sasaran kekecewaan sejumlah warga Pati. (Foto: Dok/Ist).
Lens IDN, Pati – Mantan eksekutor Aliansi Masyarakat Pati Bersatu (AMPB), Ahmad Husein, kini menjadi sasaran kekecewaan sejumlah warga Pati. Hal itu terjadi setelah ia secara mengejutkan menyatakan berdamai dengan Bupati Pati, Sudewo, serta memutuskan tidak lagi terlibat dalam desakan agar sang bupati lengser dari jabatannya.
Sikap Husein tersebut berbanding terbalik dengan langkah sebelumnya, di mana ia dikenal vokal menggerakkan massa untuk menekan pemerintah daerah. Keputusan itu pun menimbulkan reaksi keras dari masyarakat, khususnya para pendukung pergerakan AMPB.
Posko AMPB Jadi Simbol Kekecewaan
Pantauan di lapangan memperlihatkan adanya pemandangan baru di Posko AMPB yang berlokasi di depan Kantor Bupati Pati. Dua buah kaus bergambar wajah Ahmad Husein terlihat dijadikan alas kaki. Kaus berwarna biru tersebut dicoret dengan cat hitam berisi kata-kata bernada kasar dan merendahkan.
Bahkan pada salah satu kaus tertulis ungkapan “sengkuni ra ndolor” yang menuding Husein sebagai sosok penghianat. Menurut keterangan Koordinator Posko AMPB, Hanif, atribut itu dipasang oleh mantan simpatisan Husein yang kecewa atas sikapnya meninggalkan perjuangan.
“Dia merasa dikhianati setelah Husein berdamai dengan Bupati dan tidak lagi mendukung tuntutan lengser,” ujar Hanif.
Dari Motor Penggerak Aksi ke Tuduhan Pengkhianatan
Nama Ahmad Husein sebelumnya mencuat setelah keberaniannya berdebat dengan Pelaksana Tugas (Plt) Sekda Pati, Riyoso. Ia kemudian menjadi salah satu inisiator terbentuknya AMPB yang berhasil menggerakkan massa pada aksi besar di Kantor Bupati Pati pada 13 Agustus 2025.
Bahkan, Husein sempat mengumumkan rencana aksi lanjutan pada 25 Agustus 2025. Namun, sehari berselang, ia justru memberi pernyataan mengejutkan dengan menyatakan berdamai dengan Bupati Sudewo.
Dalam keterangannya melalui sambungan telepon pada Selasa malam (19/8/2025), Husein menilai perjuangan AMPB sudah tidak lagi murni karena diduga ditunggangi kepentingan politik.
“Semua aspirasi sudah dipenuhi Bupati. Maka dari itu saya memilih mundur dari pergerakan,” ucap Husein.
Warga Merasa Ditinggalkan
Sikap Ahmad Husein itu menimbulkan polemik. Di satu sisi, ia mengklaim langkah tersebut demi menghindari kepentingan politik yang memboncengi gerakan rakyat. Namun di sisi lain, warga yang sebelumnya menaruh harapan besar padanya merasa ditinggalkan dan dikhianati.
Kini, posko AMPB tak hanya menjadi tempat berkumpulnya massa, tetapi juga menjadi simbol kekecewaan terhadap sosok yang semula dianggap sebagai motor perlawanan, namun berbalik arah dalam waktu singkat.
- Penulis: Azkatia