Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » Kolom » Menjaga Rupiah di Tengah Guncangan Global Strategi Indonesia Hadapi Tekanan Nilai Tukar

Menjaga Rupiah di Tengah Guncangan Global Strategi Indonesia Hadapi Tekanan Nilai Tukar

  • account_circle Tim Redaksi
  • calendar_month Kam, 18 Des 2025

Lens IDN, Kolom – Ketidakpastian ekonomi global terus menjadi faktor dominan yang memengaruhi stabilitas nilai tukar negara-negara berkembang, termasuk Indonesia. Penguatan dolar Amerika Serikat, dinamika kebijakan moneter global, serta ketegangan geopolitik internasional mendorong meningkatnya volatilitas di pasar keuangan dunia. Dalam situasi tersebut, nilai tukar rupiah menghadapi tekanan yang cukup signifikan, sehingga upaya menjaga stabilitas kurs menjadi salah satu prioritas utama dalam kebijakan ekonomi nasional.

Sebagai negara dengan perekonomian terbuka, Indonesia sangat sensitif terhadap perubahan arus modal global. Kebijakan moneter ketat yang diterapkan oleh bank sentral di negara maju, khususnya Amerika Serikat, mendorong investor global untuk mengalihkan dananya ke aset berbasis dolar yang dianggap lebih aman. Kondisi ini meningkatkan permintaan dolar AS dan memberikan tekanan depresiatif terhadap mata uang negara berkembang. Fenomena tersebut tidak hanya dialami Indonesia, tetapi juga terjadi secara luas di kawasan Asia dan negara berkembang lainnya, menegaskan bahwa tekanan nilai tukar lebih banyak dipicu oleh faktor eksternal dibandingkan kondisi domestik.

Dalam konteks Indonesia, nilai tukar rupiah sepanjang 2025 menunjukkan pergerakan yang fluktuatif namun masih dalam batas yang relatif terkendali. Data menunjukkan bahwa rupiah sempat bergerak di kisaran Rp16.100 hingga Rp16.500 per dolar AS, dan pada periode tertentu bahkan melemah hingga mendekati Rp16.700 per dolar AS. Pergerakan tersebut mencerminkan respons pasar terhadap sentimen global, khususnya penguatan dolar AS dan ketidakpastian ekonomi internasional. Meski demikian, fluktuasi rupiah tidak menunjukkan gejolak ekstrem, yang mengindikasikan adanya upaya stabilisasi yang cukup efektif dari otoritas moneter.

Stabilitas nilai tukar rupiah tidak diartikan sebagai keharusan untuk terus menguat, melainkan kemampuan menjaga pergerakan kurs agar tidak berfluktuasi secara tajam dan tetap mencerminkan fundamental ekonomi. Dalam hal ini, peran Bank Indonesia menjadi sangat krusial. Bank sentral menjalankan berbagai instrumen kebijakan moneter, termasuk intervensi di pasar valuta asing untuk meredam volatilitas berlebihan, baik melalui pasar spot maupun instrumen derivatif. Langkah ini bertujuan menjaga keseimbangan pasar dan mencegah terbentuknya ekspektasi negatif yang dapat memperburuk tekanan terhadap rupiah.

Selain intervensi pasar, kebijakan suku bunga juga menjadi instrumen penting dalam menjaga daya tarik aset keuangan domestik. Bank Indonesia mempertahankan suku bunga kebijakan pada level yang dinilai konsisten dengan upaya stabilisasi nilai tukar dan pengendalian inflasi. Kebijakan ini diambil dengan mempertimbangkan keseimbangan antara menjaga stabilitas makroekonomi dan tetap mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. Kejelasan arah kebijakan moneter dan komunikasi yang transparan kepada pasar turut berperan dalam menjaga kepercayaan pelaku ekonomi.

Cadangan devisa Indonesia menjadi salah satu penopang utama dalam menjaga stabilitas nilai tukar. Pada 2025, posisi cadangan devisa Indonesia tercatat berada di atas USD 150 miliar, setara dengan pembiayaan lebih dari enam bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah. Posisi cadangan devisa yang kuat memberikan ruang kebijakan yang memadai bagi Bank Indonesia untuk melakukan stabilisasi nilai tukar tanpa menimbulkan risiko berlebihan terhadap ketahanan eksternal. Kondisi ini sekaligus menjadi sinyal positif bagi investor bahwa Indonesia memiliki kapasitas yang cukup untuk menghadapi tekanan global.

Upaya menjaga stabilitas rupiah tidak hanya bergantung pada kebijakan moneter, tetapi juga memerlukan sinergi yang kuat dengan kebijakan fiskal pemerintah. Pengelolaan anggaran negara yang prudent, pengendalian defisit fiskal, serta penguatan reformasi struktural menjadi faktor pendukung stabilitas makroekonomi. Koordinasi antara pemerintah dan Bank Indonesia menciptakan kepercayaan pasar bahwa kebijakan ekonomi nasional dijalankan secara konsisten dan berkelanjutan. Kepercayaan ini menjadi faktor penting dalam menahan tekanan berlebihan terhadap nilai tukar.

Stabilitas nilai tukar rupiah memiliki dampak langsung terhadap perekonomian domestik. Nilai tukar yang relatif stabil membantu menjaga inflasi tetap terkendali, terutama inflasi yang bersumber dari impor barang dan energi. Sepanjang 2025, inflasi Indonesia berada dalam rentang target Bank Indonesia, mencerminkan bahwa tekanan harga akibat fluktuasi nilai tukar masih dapat dikelola. Bagi dunia usaha, stabilitas rupiah memberikan kepastian dalam perencanaan biaya produksi, khususnya bagi sektor yang bergantung pada bahan baku impor. Dengan risiko nilai tukar yang lebih terprediksi, dunia usaha dapat mengambil keputusan investasi secara lebih rasional.

Ke depan, tantangan dalam menjaga stabilitas rupiah diperkirakan masih akan berlanjut. Ketidakpastian ekonomi global, perubahan kebijakan moneter di negara maju, serta potensi gejolak geopolitik dapat kembali memengaruhi sentimen pasar. Dalam situasi tersebut, kebijakan ekonomi yang adaptif dan berbasis data menjadi kunci utama. Bank Indonesia dan pemerintah dituntut untuk terus memperkuat koordinasi kebijakan, menjaga kredibilitas, serta memperkuat fundamental ekonomi domestik agar mampu meredam dampak guncangan eksternal.

Menjaga rupiah di tengah guncangan global pada akhirnya bukan sekadar upaya mempertahankan nilai tukar pada level tertentu, melainkan strategi menjaga stabilitas dan kepercayaan terhadap perekonomian nasional. Dengan fondasi ekonomi yang relatif kuat, cadangan devisa yang memadai, serta kebijakan yang konsisten dan terkoordinasi, Indonesia memiliki modal penting untuk menghadapi tekanan global dan menjaga ketahanan ekonomi secara berkelanjutan.

 

*) Penulis adalah Gibran Fadilla Hernanda, Mahasiswa Pascasarjana Pendidikan Ekonomi Universitas Negeri Jakarta.

  • Penulis: Tim Redaksi

Rekomendasi Untuk Anda

  • Masa Depan Akuntansi di Indonesia 2025

    Tantangan Ekonomi dan Masa Depan Akuntansi di Indonesia 2025

    • calendar_month Rab, 13 Agu 2025
    • account_circle Tim Redaksi
    • 0Komentar

    Lens IDN, Opini – Memasuki pertengahan tahun 2025, perekonomian Indonesia berada pada fase yang penuh tantangan. Gelombang ketidakpastian global, perubahan kebijakan fiskal, hingga fluktuasi nilai tukar rupiah menjadi latar belakang yang memengaruhi hampir seluruh sektor industri. Namun, di tengah riuhnya isu makroekonomi, ada satu aspek penting yang kerap terabaikan, padahal menjadi tulang punggung kepercayaan pasar […]

  • lagu nasional

    Sekjen PSSI Yunus Nusi Desak Aturan Royalti Lagu Nasional Dihapus

    • calendar_month Sab, 16 Agu 2025
    • account_circle Azkatia
    • 0Komentar

    Lens IDN, Jakarta – Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI, Yunus Nusi, menanggapi kabar yang menyebutkan bahwa pemutaran lagu-lagu nasional, termasuk Indonesia Raya, Indonesia Pusaka, hingga Tanah Airku, akan dikenakan biaya royalti. Menurutnya, aturan tersebut tidak masuk akal dan justru mencederai semangat kebangsaan. Yunus menegaskan bahwa para pencipta lagu perjuangan tidak pernah mengharapkan imbalan materi. Lagu-lagu nasional […]

  • WhatsApp Image 2025-12-11 at 16.32.23

    Belajar Bukan Sekadar Soal Pintar, Tapi Soal Bertahan

    • calendar_month Kam, 11 Des 2025
    • account_circle Tim Redaksi
    • 0Komentar

    Lens IDN, Kolom – Sejak SD hingga SMA, kita dibentuk untuk percaya bahwa belajar adalah tentang menjadi pintar. Kita dikejar nilai bagus, ikut les tambahan, menghafal rumus, dan berkali-kali mengikuti tryout. Hidup terasa sederhana: belajar → pintar → selesai. Namun ketika masuk kuliah, pola itu berubah total. Belajar tidak lagi sekadar soal nilai, melainkan soal […]

  • Kemenpar

    Kemenpar Teken MoU dengan Empat K/L, Dorong Pariwisata Berkelanjutan dan Ekonomi Rakyat

    • calendar_month Kam, 14 Agu 2025
    • account_circle Azkatia
    • 0Komentar

    Lens IDN, Jakarta– Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenpar) memperkuat sinergi lintas sektor melalui penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) bersama empat kementerian/lembaga strategis. Langkah ini menjadi bagian dari upaya mempercepat pengembangan pariwisata nasional yang sejalan dengan agenda Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. Penandatanganan MoU berlangsung di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Rabu (13/8/2025), […]

  • Manchester United Pangkas Gaji Besar-Besaran: Era INEOS Fokus Bangun Skuad Lebih Efisien

    Manchester United Pangkas Gaji Besar-Besaran: Era INEOS Fokus Bangun Skuad Lebih Efisien

    • calendar_month Jum, 12 Sep 2025
    • account_circle Azkatia
    • 0Komentar

    Lens IDN, Jakarta – Manchester United terus menunjukkan perubahan signifikan dalam strategi finansial dan manajemen skuad sejak kepemilikan berpindah ke tangan INEOS. Data terbaru memperlihatkan adanya penurunan drastis dalam beban gaji pemain selama empat musim terakhir. Perkiraan total gaji tahunan Manchester United dalam empat musim terakhir: Musim 2025/26 (INEOS): £158 juta Musim 2024/25 (INEOS): £171 […]

  • Debut Sandy Walsh Bersama Buriram United di ASEAN Club Championship, Hasil Akhir Imbang 1-1 Lawan Selangor

    Debut Sandy Walsh Bersama Buriram United di ASEAN Club Championship, Hasil Akhir Imbang 1-1 Lawan Selangor

    • calendar_month Sab, 23 Agu 2025
    • account_circle Azkatia
    • 0Komentar

    Lens IDN, Jakarta – Pemain timnas Indonesia, Sandy Walsh, resmi mencatatkan debutnya bersama Buriram United pada ajang ASEAN Club Championship (ACC) 2024/25. Dalam laga kontra Selangor FC, Sandy dipercaya pelatih untuk turun sebagai starter sejak menit awal pertandingan. Pada duel yang berlangsung ketat tersebut, Sandy tampil solid di lini pertahanan Buriram. Namun, pada menit ke-63, […]

expand_less