Habib Aboe Apresiasi Korlantas Polri, Tekankan Pendekatan Humanis Jelang Nataru 2025–2026
- account_circle Azkatia
- calendar_month Jum, 28 Nov 2025

Anggota Komisi III DPR RI, Habib Aboe Bakar Alhabsyi. (Foto: Dok/Ist).
Lens IDN, Jakarta — Anggota Komisi III DPR RI, Habib Aboe Bakar Alhabsyi, memberikan apresiasi terhadap kinerja Direktorat Lalu Lintas Polri dalam menghadapi tantangan pelayanan publik, khususnya menjelang arus Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025–2026. Ia menegaskan bahwa keberhasilan kebijakan lalu lintas harus diukur dari implementasi nyata di lapangan, bukan semata paparan konsep di forum resmi.
Apresiasi tersebut disampaikan Habib Aboe saat rapat dengar pendapat (RDP) Komisi III DPR RI bersama Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri dan para Direktur Lalu Lintas Polda se-Indonesia di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (27/11/2025).
Menurut Habib Aboe, polisi lalu lintas memiliki posisi strategis karena menjadi garda terdepan yang paling sering berinteraksi langsung dengan masyarakat.
“Polisi lalu lintas adalah wajah terdepan Polri. Setiap hari mereka bersentuhan langsung dengan masyarakat, sehingga sikap, pelayanan, dan cara bertindak mereka sangat menentukan kepercayaan publik terhadap institusi kepolisian,” ujar Habib Aboe.
Ia menilai, pendekatan humanis yang ditunjukkan jajaran Korlantas dalam pemaparan rapat bukan sekadar gaya komunikasi, melainkan cerminan dari upaya membangun relasi yang lebih sehat antara polisi dan masyarakat.
“Wajah polisi yang paling terlihat itu ya lalu lintas. Penyampaian yang humanis seperti yang ditunjukkan tadi menjadi hal penting. Ini bukan pujian berlebihan, tapi sebuah kebutuhan karena masyarakat menilai rasa aman dari pengalaman langsung mereka di jalan,” tegasnya.
Lebih lanjut, politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tersebut menyinggung peran vital bidang lalu lintas sejak diberlakukannya Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ). Ia menilai, penguatan kewenangan yang diberikan oleh undang-undang tersebut harus diimbangi dengan profesionalisme tinggi, integritas aparat, serta konsistensi dalam penegakan aturan tanpa intervensi kepentingan mana pun.
Habib Aboe juga mengingatkan agar seluruh konsep, strategi, dan inovasi yang dipaparkan dalam rapat tidak berhenti pada tataran wacana.
“Harapannya, apa yang disampaikan hari ini tidak hanya menjadi tayangan presentasi, tetapi benar-benar terwujud sebagai fakta pelayanan di lapangan,” ujar anggota DPR RI dari Daerah Pemilihan Kalimantan Selatan I tersebut.
Dalam kesempatan yang sama, ia turut menyoroti tingginya angka kecelakaan lalu lintas pada periode Nataru 2024–2025. Berdasarkan data yang disampaikan, tercatat sebanyak 3.434 kejadian kecelakaan lalu lintas selama periode tersebut. Angka ini, menurutnya, harus menjadi alarm serius bagi semua pihak untuk memperkuat sistem keselamatan jalan.
“Data ini tidak boleh dianggap sebagai angka biasa. Ini menjadi pengingat bahwa keselamatan masyarakat di jalan raya harus terus diperbaiki, baik dari sisi pengawasan, fasilitas, maupun kualitas pelayanan aparat,” tambahnya.
Sebagai Sekretaris Jenderal DPP PKS periode 2020–2025, Habib Aboe menekankan bahwa peningkatan keselamatan berlalu lintas tidak hanya menjadi tugas kepolisian semata, tetapi juga membutuhkan dukungan kebijakan yang kuat, koordinasi lintas sektor, serta partisipasi aktif masyarakat.
Ia berharap, momentum persiapan Nataru 2025–2026 dapat dimanfaatkan Polri untuk memperkuat pelayanan yang lebih aman, humanis, dan berorientasi pada keselamatan pengguna jalan.
- Penulis: Azkatia
